Bahasa yang baik dan benar
Penggunaan bahasa yang baik (sesuai aspek komunikatif)
adalah sesuai dengan sasaran kepada siapa bahasa tersebut di sampaikan. Hal ini
harus disesuaikan dengan unsur umur, agama, status sosial, lingkungan sosial,
dan sudut pandang khalayak sasaran kita. Bila kita berbicara tentang bahasa dan
kita, pertama kita harus mengetahui apa arti dari bahasa itu sendiri dan
pengaruh bahasa bagi kita. Dalam arti yang sangat singkat, bahasa adalah alat
atau sarana untuk berkomunikasi. Bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
adalah sistem lambang bunyi arbitrer, yang digunakan oleh anggota suatu
masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Dimana
pelaku/pengguna bahasa adalah kita sendiri dan sangat berpengaruh dalam
kehidupan kita.
Bahasa
yang baik adalah
bahasa yang sesuai dengan situasi.Sebagai alat komunikasi, bahasa harus dapat
efektif menyampaikan maksud kepada lawan bicara. Karenanya, laras bahasa yang dipilih pun harus sesuai. Berbahasa Indonesia yang baik adalah
menggunakan bahasa Indonesia yang sesuai konteks (pembicaraan atau penulisan).
Berbahasa Indonesia yang benar adalah menggunakan bahasa Indonesia yang sesuai
dengan kaidah (tata bahasa) bahasa Indonesia.
Contoh Berbahasa Indonesia yang
baik dan benar:
“Loe abis dari mane dari tadi keluyuran mulu ?”
“Loe abis dari mane dari tadi keluyuran mulu ?”
Kalimat di atas merupakan contoh kalimat “YANG BAIK DAN BENAR”,
“JIKA” digunakan oleh seseorang dengan orang lain yang akrab dan sebaya.
Menjadi tidak baik dan jelas tidak benar jika digunakan oleh mahasiswa kepada
dosennya.Yang baik belum tentu benar, dan yang benar belum tentu baik. Yang
baik dan benar adalah berbahasa Indonesia yang baik dan benar, bukan hanya baik
saja, bukan hanya benar saja, apalagi yang tidak baik dan tidak benar.
Dan ketika kita berhadapan dengan yang umurnya di bawah / kita belom
sekali mengenal orang itu , maka pertanyaan nya menjadi :
“kamu dari mana saja , sejak tadi keluar rumah terus ?”
Misalnya juga dalam pertanyaan sehari-sehari
dengan menggunakan bahasa yang baku,contoh:
· Apakah
anda punya kartu member ?
· Misalkan
ketika dalam dialog antara seorang ayah dan anaknya “dimalam hari”
- Ayah : Nak , apakah kamu sudah mengerjakan tugas hari ini ?
- Anak : sudah pak , baru saja dikerjakan.
- Ayaha : Baiklah kalau begitu , Lekas tidur , supaya tidak telat sekolah besok .
- Anak : Iya , terima kasih yah .
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mningkatkan
minat para remaja kita agar menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar
diantaranya adalah :
1. Memotivasi
diri sendiri
2. Merasa bangga
dengan bahasa indonesia sebagai bahasa kesatuan
3. Penyuluhan
akan pentingnya kebanggaan berbahasa Indonesia di kalangan remaja
4. Pemerintah
harus bertindak tegas mengenai masuknya bahasa asing ke dalam bahasa indonesia.
5. Pemerintah
juga harus memberi batasan-batasan akan bahasa serapan dan memberi kajian
terhadap bahasa Indonesia agar tidak terkontaminasi dengan bahasa lain.
Dari cara-cara diatas
pada intinya harus ada tindakan nyata dari diri sendiri, masyarakan dan
pemerintah. Karena itu merupakan elemen pentig untuk perubahan. Agar remaja,
masyarakat dan pemerintah Indonesia memiliki rasa bangga akan bahasanya
sendiri. Bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu bangsa, sebagai identitas
bangsa Indonesia dan sebagai lambang kebanggaan nasional.
Contoh fungsi bahasa sebagai alat komunikasi
Dalam kehidupan bermasyarakat, tentunya kita tidak bisa lepas dari komunikasi antara satu dengan yang lainnya. Rukun atau tidaknya, baik atau buruknya sebuah kehidupan bertetangga sangat ditentukan oleh sistem komunikasi yang bangun. Sering terjadi disekelilingi kita perang mulut (perkelahian), acuh tak acuh antar sesama. Hal ini terwujud disebabkan karena komunikasi yang tidak baik, bahasa-bahasa hasutan dan sebagainya.
Islam sebagai agama yang cinta perdamaian, tidak menginginkan hal ini terjadi, islam menganjurkan kepada sesama pemeluknya untuk selalu menjaga hubungan baik, menyambung terus tali persaudaraan dan seilaturahmi dengan cara membangun sistem komunikasi yang baik. Komunikasi yang baik dapat terwujud apabila bahasa yang digunakan adalah bahasa yang baik, benar, bisa dimengerti, dan tidak menyakiti perasaan orang lain.
Contoh fungsi bahasa sebagai alat komunikasi
Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang
bergerak maju dalamberbagai,kegiatan,termasuk kegiatan dalam bidang sains,
ilmu-ilmu sosial,kemanusiaan, dan teknologi dsari generasi tua ke generasi
muda,pendokumentasian karya
ilmiah, dan penyebarluasan penemuan baru. Banyak buku ilmiah sudah
diterbitkan, baik berupa karya asli maupun terjemahan, danbanyak pula artikel dan
makalah yang disebarluaskan. Semuanya itu dilakukanuntuk memperkaya khazanah ilmu
pengetahuan dan teknologi di bumi Indonesiatercinta ini. Semua kegiatan
ilmiah yang dikemukakan di atas dilakukan denganmenggunakan alat komunikasi bahasa Indonesia,
baik lisan maupun tulisan. Jadi jelas, bahasa Indonesia merupakan alat komunikasi
untuk menyebarluaskaninformasi tentang kegiatan ilmiah dalam berbagai bidang
ilmu, baik ilmu-ilmusosial, kemanusiaan, sains, maupun teknologi. Komunikasi adalah bagian dari dimensi sosial yang khusus membahas pola
interaksi antar manusia dengan menggunakan ide atau gagasan lewat lambang atau
bunyi ujaran. Hakikat sistem komunikasi menurut analogi dari person adalah
suatu pola hubungan yang saling melengkapi antara sistem dalam sistem
komunikasi. Sistem komunikasi juga tidak akan berjalan dengan baik manakala
tidak menggunakan media tertentu. Sebagai alat komunikasi bahasa merupakan
saluran perumusan maksud kita, melahirkan perasaan kita, dan memungkinkan kita
dapat bekerja sama antar sesamaanggota masyarakat.
Dalam kehidupan bermasyarakat, tentunya kita tidak bisa lepas dari komunikasi antara satu dengan yang lainnya. Rukun atau tidaknya, baik atau buruknya sebuah kehidupan bertetangga sangat ditentukan oleh sistem komunikasi yang bangun. Sering terjadi disekelilingi kita perang mulut (perkelahian), acuh tak acuh antar sesama. Hal ini terwujud disebabkan karena komunikasi yang tidak baik, bahasa-bahasa hasutan dan sebagainya.
Islam sebagai agama yang cinta perdamaian, tidak menginginkan hal ini terjadi, islam menganjurkan kepada sesama pemeluknya untuk selalu menjaga hubungan baik, menyambung terus tali persaudaraan dan seilaturahmi dengan cara membangun sistem komunikasi yang baik. Komunikasi yang baik dapat terwujud apabila bahasa yang digunakan adalah bahasa yang baik, benar, bisa dimengerti, dan tidak menyakiti perasaan orang lain.
Penggunaan Fungsi komunikasi pada bahasa
asing Sebagai contoh masyarakat Indonesia lebih sering menempel ungkapan “No
Smoking” daripada “Dilarang Merokok”, “Stop” untuk “berhenti”, “Exit” untuk
“keluar”, “Open House” untuk penerimaan tamu di rumah pada saat lebaran. Jadi
bahasa sebagai alat komunikasi tidak hanya dengan satu bahasa melainkan banyak
bahasa.Contoh, misalnya berupa Alat-alat itu digunakan untuk berkomunikasi misalnya gerak
badaniah, alat bunyi-bunyian, kentongan, lukisan, gambar, dsb.
Fungsi terpenting dan paling terasa dari
bahasa adalah bahasa
sebagai alat komunikasi dan interakasi. Bahasa berfungsi
sebagai alat mempererat antar manusia dalam
komunitasnya, dari komunitas kecil
seperti keluarga, sampai komunitas besar seperti negara. Tanpa bahasa tidak
mungkin terjadi interaksi harmonis antar manusia, tidak terbayangkan bagaimana
bentuk kegiatan sosial antar manusia tanpa bahasa. Komunikasi mencakup
makna mengungkapkan dan
menerima pesan, caranya bisa dengan berbicara, mendengar, menulis, atau
membaca. Komunikasi itu bisa berlangsung dua arah, bisa pula searah. Komunikasi
tidak hanya berlangsung
antar manusia yang hidup pada satu jaman, komunikasi itu bisa dilakukan antar manusia
yang hidup pada jaman yang berbeda, tentu saja meskipun hanya satu arah. Nabi
Muhammad SAW telah meninggal pada
masa silam, tetapi ajaran-ajarannya telah berhasil dikomunikasikan kepada umat
manusia pada masa sekarang. Melalui
buku, para pemikir sekarang bisa mengkomunikasikan pikirannya kepada para
penerusnya yang akan lahir di masa datang. Itulah bukti bahwa bahasa menjadi
jembatan komunikasi antar manusia.