Permasalahan paten di tahun 2010 lalu antara Google dan Oracle terkait
penggunaan Java pada sistem operasi Android telah membuat Google mencari
alternatif Dalvik sebagai mesin utama sistem operasi mobile terpopuler
tersebut. Alternatif ini disebut sebagai ART dan telah disertakan dalam
sistem operasi Android KitKat terbaru.
ART atau Android Run Time dilaporkan tersedia di KitKat dan bisa
menjadi pilihan selain Dalvik. Runtime baru ini tersedia sebagai sebuah
percobaan dan para pengembang didorong untuk mencoba dan memberikan
umpan balik atas penggunaan ART tersebut. Opsi ini dapat dipilih melalui
menu Settings, Developer Options.
Menurut Cody Toombs dari Android Police, Google telah mengerjakan ART
selama dua tahun secara rahasia. ART tidak memakai kompiler yang
menginterpretasi bytecode tetapi menginterpretasi bahasa mesin sehingga
lebih efisien dan tidak membutuhkan daya pemrosesan yang besar. Dengan
ART maka program akan berjalan lebih cepat dan efisien. Meski memiliki
potensi untuk meningkatkan performa Android secara keseluruhan namun
Google belum menentukan jangka waktu kapan ART akan menggantikan Dalvik
sebagai inti dari Android.
Ukuran aplikasi yg berjalan di ART akan 20% lebih besar dari dalvik vm. , jadi nantinya saat pertama kali menginstal akan memakan waktu lebih lama
dari biasanya. Karena apk-nya akan diconvert dahulu dari bytecode ke
native.
Referensi Teknoup.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar